Memiliki anak jenius pasti menjadi dambaan setiap orang tua. Mereka beranggapan bahwa semakin jenius anak, maka semakin cerah pula masa depannya.
Sebab, orang pintar pasti dibutuhkan di segala bidang
Termasuk anak-anak berikut ini. Tingkat kecerdasan mereka bisa dibilang di atas rata-rata atau mungkin setara orang dewasa. Entah bagaimana cara
orang tua mereka mendidiknya, yang pasti hal tersebut merupakan suatu anugrah yang diberikan Tuhan. Siapa sajakah mereka? Mari kita berkenalan dengan anak ajaib tersebut.
1. Kim Ung-Yong
Suatu hari di tahun 1962, lahirlah seorang anak jenius dari Korea. Kejeniusan Kim sudah bisa dilihat ketika dirinya baru menginjak usia 4 tahun. Di usianya saat itu, ia sudah mampu menguasai bahasa Jepang, Korea, Jerman, dan Inggris.
Mengetahui kecerdasan luar biasa yang dimiliki Kim, NASA pun langsung memberinya pekerjaan saat Kim baru berusia 6 tahun. Selain itu, Kim yang saat ini mengajar di salah satu universitas di Korea pernah mencatatkan namanya di Guinness Book of World Records sebagai anak dengan IQ tertinggi di dunia.
2. Gregory Smith
Penghargaan nobel diberikan kepada mereka yang mampu melakukan penelitian luar biasa, atau menemukan teknik baru yang berkontribusi besar bagi masyarakat. Hanya segelintir orang yang pernah mendapatkan penghargaan ini. Bahkan kebanyakan dari mereka merupakan ilmuwan-ilmuwan jenius yang berusia lebih dari 50 tahun.
Tetapi hal tersebut sepertinya tidak berlaku bagi Gregory Smith. Di tahun 1990, ia mendirikan sebuah perkumpulan orang muda se-dunia yang diberi nama International Youth Advocates. Berkat usahanya tersebut, Smith diganjar penghargaan nobel sekaligus mencatatkan namanya sebagai penerima nobel termuda sepanjang sejarah.
3. Aelita Andre
Apa yang bisa dilakukan seorang bayi yang baru berusia 2 tahun? Mungkin baru bisa belajar berjalan atau belajar berbicara. Tetapi hal lain terjadi pada sosok anak kecil bernama Aelita Andre. Bocah asal Australia ini sudah pandai melukis setara orang dewasa saat berusia 22 bulan.
Kejeniusan Aelita ini akhirnya ‘dicium’ Mark Jamieson selaku direktur dari Brunswick Street Gallery di Melbourne Fitzroywas. Mark langsung tertarik begitu pertama kali melihat lukisan-lukisan karya Aelita. Bahkan Mark juga mengundang bocah tersebut untuk menghadiri komunitasnya meski Aelita baru menginjak usia 2 tahun.
4. Michael Kevin Keaulus
Lahir pada tahun 1984, sepuluh tahun kemudian Michael sudah mendapatkan gelar sarjana. Ya, di usianya yang masih belia ia mampu menyelesaikan kuliahnya. Michael kemudian menjadi dosen ketika menginjak usia 17 tahun. Selain itu ia pernah mengikuti kuis online dan mampu mencapai babak final.
5. Saul Aaron Kripke
Jauh di tahun 1940 silam, muncul seorang anak ajaib kelahiran New York bernama Saul Aaron Kripke. Saat masih SD, Kripke sudah mampu menguasai aljabar, geometri, kalkulus, dan filsafat. Di usianya menginjak bangku SMA, Kripke mendapat surat dari Universitas Harvard untuk menjadi dosen disana.
Kripke akhirnya menjadi dosen di universitas ternama tersebut setelah lulus SMA. Secara otomatis hal tersebut membuatnya menjadi dosen termuda yang pernah mengajar di Harvard. Nama Saul Aaron Kripke pun diabadikan sebagai ahli filsafat terbesar dalam sejarah.
Terkadang orang yang lebih tua sering membanggakan kejeniusannya kepada yang lebih muda. Namun dengan membaca beberapa riwayat orang di atas, masih beranikah kalian meremehkan anak kecil?
0 komentar:
Posting Komentar